Guna
meningkatkan kelancaran penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh pelosok
Nusantara, Pertamina menginvestasikan dana antara Rp1,4 miliar-Rp1,75 miliar
untuk mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar umum/SPBU mobile dan ini
diharapkan menjadi salah satu solusi efektif untuk kebutuhan solar industri.
PT
Pertamina (Persero) Region III meluncurkan agen BBM Industri eceran berupa
mobil tangki dengan kapasitas minimal 5.000 liter. Peluncuran dilakukan di terminal BBM Surabaya group oleh Direktur
Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Hanung Budya.
Mobil tangki ini sudah dilengkapi meter arus, pompa produk dan nozzle seperti layaknya sebuah SPBU. Sesuai tujuannya untuk melayani kebutuhan BBM industri, layanan ini masih terbatas untuk penyediaaan solar.
Hanung menyatakan agen BBM Industri eceran akan melayani berbagai kebutuhan solar baik untuk perhotel, perkantoran, usaha kecil hinnga industri, pertambangan dan perkebunan. Keberadaan SPBU keliling juga sebagai langkah mendukung pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.
"Terkadang ada industri yang tidak bisa datang ke lokasi tangki BBM sehingga ikut mengantre di SPBU BBM bersubsidi, layanan ini bisa jadi solusi termasuk untuk yang kebutuhannya kecil (di bawah 1.000 lite)," ujar Hanung usai meresmikan operasional BBM keliling, Senin (9/7/2012).
Keberadaan BBM keliling ini diharapkan bisa menekan kecurangan pihak industri yang masih menggunakan BBM bersubsidi. Tahap pertama, di Jatim akan dioperasikan tujuh armada. Sebelumnya, layanan BBM keliling sudah diluncurkan di Bali-NTT sebanyak dua armada dan di Jateng enam armada. Secara nasional untuk tahap pertama ini akan beroperasi 200 armada.
Mobil tangki ini sudah dilengkapi meter arus, pompa produk dan nozzle seperti layaknya sebuah SPBU. Sesuai tujuannya untuk melayani kebutuhan BBM industri, layanan ini masih terbatas untuk penyediaaan solar.
Hanung menyatakan agen BBM Industri eceran akan melayani berbagai kebutuhan solar baik untuk perhotel, perkantoran, usaha kecil hinnga industri, pertambangan dan perkebunan. Keberadaan SPBU keliling juga sebagai langkah mendukung pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.
"Terkadang ada industri yang tidak bisa datang ke lokasi tangki BBM sehingga ikut mengantre di SPBU BBM bersubsidi, layanan ini bisa jadi solusi termasuk untuk yang kebutuhannya kecil (di bawah 1.000 lite)," ujar Hanung usai meresmikan operasional BBM keliling, Senin (9/7/2012).
Keberadaan BBM keliling ini diharapkan bisa menekan kecurangan pihak industri yang masih menggunakan BBM bersubsidi. Tahap pertama, di Jatim akan dioperasikan tujuh armada. Sebelumnya, layanan BBM keliling sudah diluncurkan di Bali-NTT sebanyak dua armada dan di Jateng enam armada. Secara nasional untuk tahap pertama ini akan beroperasi 200 armada.
Baca Juga :
0 komentar:
Posting Komentar