Fever Patchplester penurun demam dari Rohto cukup jitu untuk menurunkan panas maupun demam pada anak, namun bila anak tetap mengalami demam yang tidak turun-turun juga Anda bisa mulai mempertimbangkan untuk memberikan obat penurun panas.
Memberikan obat penurun panas pada anak balita sebenarnya tidak masalah asalkan memperhatikan aturan pemakaian yang dianjurkan.

Berikut tips memberikan obat penurun panas pada anak:

1. Obat penurun panas golongan paracetamol ataupun ibuprofen sama-sama baik, tergantung anak cocok dengan yang mana. Tapi biasanya untuk anak kecil yang memiliki riwayat kejang atau panas yang sulit turun,
Fever Patchplester penurun demam dari Rohto
dokter mungkin akan mengombinasikan 2 jenis obat penurun panas yang diberikan secara selang-seling.

2. Untuk kasus yang kemungkinan diduga demam berdarah dengue, pemberian obat golongan parasetamol menjadi pilihan yang tepat karena pemberian ibuprofen diduga akan mengakibatkan turunnya jumlah trombosit.

3. Perhatikan dosis parasetamol yang diberikan pada anak.  Pada umumnya dosis parasetamol adalah 10-15 mg untuk setiap kilogram berat badan anak. Misalnya, anak Anda memiliki berat  9 kg, maka dosis parasetamol 90-130 mg. Pemberian selang selanjutnya biasanay 4 jam sesudahnya.

4. Sedangkan untuk obat ibuprofen adalah 5-10 mg untuk setiap kilogram berat badan anak. Dibandingkan dengan parasetamol, ibuprofen lebih “tahan lama” dalam menurunkan panas sehingga dapat diberikan selang 6 jam.

5. Apabila balita mengalami kesulitan dalam minum obat atau bahkan muntah setiap kali diberikan obat oral, Anda dapat memberikan melalui anus dalam bentuk kapsul (supositoria). Pemberian melalui anus tidak akan membuat balita merasa kesakitan karena begitu masuk anus, obat akan langsung diserap usus.

6. Jika obat penurun panas yang diberikan langsung dimuntahkan, Anda bisa memberikan lagi dengan dosis sama. Namun jika si kecil muntah sesudah 30 menit, pemberian obat tidak usahy dilakukan lagi karena usus akan menyerap sebagian besar obat pada waktu 30 - 45 menit setelah pemberian.

7. Apabila si anak bolak-balik muntah, segera periksakan atau hubungi dokter. Pemberian dosis obat yang terlalu sering bisa menyebabkan muntah maupun sakit diare, terutama pada beberapa jenis obat antibiotik. Kalau sudah begini, pemberian antibiotika bisa dilakukan dengan cara disuntik.

Semoga bermanfaat . (Mew)

0 komentar:

Posting Komentar